Anak Padi: Aktivitas Tambang Batu Bara dan PLTU Hanya Menyumbang Kerusakan Lingkungan

Berita, Sumsel112 views

LAHAT, ENIMTV – Yayasan Anak Padi menggelar diskusi bersama Gemapela dan awak media. Acara berlangsung di Kantor Sekretariat Anak Padi di Jl. Lintas Sumatera Desa Muara Maung, Kecamatan Merapi Barat, Kabupaten Lahat, Provinsi Sumatera Selatan, Jumat (7/5/2021).

Diskusi kali ini membahas tentang kondisi lingkungan hidup di Desa Muara Maung dan Merapi Area, yang menurut warga setempat telah tercemar oleh aktivitas beberapa perusahaan tambang batu bara dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang setiap harinya membuat polusi debu di udara dan limbah lumpur di sungai.

Baca juga:  Melalui Perayaan Hari Ibu Nasional dan Hari Dharma Wanita 2020. Ketua TP PKK Lahat Berharap Perempuan Berdaya Indonesia Maju

Ketua Yayasan Anak Padi, Sahwan dalam diskusi menjelaskan bahwa sejak dari 2010, ia bersama warga setempat memperjuangkan hak hidup sehat kepada pemerintah desa, kecamatan dan kabupaten.

“Adanya perusahaan tambang batu bara belum bisa memberikan manfaat berarti bagi kami warga Desa Muara Maung. Setiap hari, kami selalu disuguhkan dengan kebisingan lalu lintas mobil yang mengangkut batu bara. Debu yang beterbangan ketika cuaca panas, jalan yang berlumpur dan sungai yang tercemar di saat hujan turun,” ujar Sahwan.

Baca juga:  Evaluasi Menyeluruh, Pemerintah Cabut Ribuan Izin Usaha Tambang, Kehutanan, dan HGU Perkebunan

Sahwan menambahkan, berbagai upaya telah ia lakukan di antaranya melaporkan hal tersebut ke DLH Lahat, bahkan ke penegak hukum, namun hal tersebut kurang mendapatkan respon yang maksimal.

“Pandangan kami, Pemkab Lahat khususnya DLH menganggap debu dan lumpur adalah hal yang lumrah,” ujarnya.

Menurutnya, dari sisi perekonomian, mayoritas masyarakat setempat yang diberdayakan oleh perusahaan pun hanya segelintir orang.

Atas keprihatinan dan kecintaan kepada daerah dan tanah kelahirannya, Sahwan bersama warga setempat berharap ke depannya Pemerintah bisa menghentikan aktivitas tambang batu bara dan PLTU, kemudian menggantinya dengan pembangkit energi yang lebih ramah lingkungan seperti Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).

Baca juga:  Titan Grup Diduga Menambang di Luar IUP, Lentera Hijau Sriwijaya Desak Pemerintah Cabut Izin Perusahaan

“Itu adalah solusi terbaik, daripada setiap hari kami menanggung polusi udara, air yang tiada hentinya,” imbuhnya.

Terakhir, acara dilanjutkan dengan kegiatan buka puasa bersama. Pantauan Enimtv.com, tampak hadir perwakilan dari Gemapela Dimas bersama rekannya beserta Muda-mudi Desa Muara Maung. (Endi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *