Jembatan Enim II Terancam Ambruk, BBPJN Sumsel Evaluasi Angkutan Tonase Besar

Berita, Daerah71 views

MUARA ENIM, ENIMTV – Untuk mengantisipasi dan mencegah kerusakan yang lebih besar, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumatera Selatan bekerja sama dengan Dinas PUPR, Dinas Perhubungan dan Kepolisian akan mengevaluasi membatasi kendaraan, terutama yang bertonase besar angkutan batubara untuk melintas di atas jembatan Enim II. Pasalnya, ditemukan bagian rangka jembatan sudah patah dan dikhawatirkan akan ambruk.

Untuk mengantipasi hal-hal yang tidak diinginkan, Dinas PUPR Kabupaten Muara Enim bersama BBPJN Sumatera Selatan, Satlantas Polres Muara Enim dan Dinas Perhubungan Muara Enim menggelar rapat di Kantor Dinas PUPR Muara Enim, Rabu 26 Februari 2025.

Dalam rapat itu dipimpin langsung Plt Kepala Dinas PUPR Muara Enim Suherman didampingi Kabid Jalan dan Jembatan Ari Jonatan, perwakilan BBPJN Sumatera Selatan PPK 21 Yanu Ikhtiar Budiman, perwakilan Satlantas Ipda Dedi.

PPK 21 Yanu Ikhtiar Budiman mengatakan, dengan kondisi Jembatan Enim II saat ini pihaknya hanya bisa menyarankan untuk bisa membatasi berat yang melintas terutama angkutan batubara.

“Untuk sementara antisipasinya evaluasi membatasi beban,” jelas Yanu kepada awak media usai mengikuti rapat.

Dikatakannya, Jembatan Enim II tersebut dibangun pada tahun 1989, pada saat itu perkembangan beban tidak seekstrem seperti sekarang sehingga kapasitas jembatan tersebut apakah masih mampu menahan beban kendaraan berat yang melintas terutama angkutan batubara.

Langkah ke depannya, kata dia, pihaknya meminta pendampingan balai pusat untuk kajian khusus teknis, apakah Jembatan Enim II masih mampu atau tidak.

Baca juga:  Pembukaan Konsultasi Publik II Penyusunan RDTR dan Peraturan Zonasi Kawasan Perkotaan Kecamatan Muara Enim

“Kalau patah ada sesuatu yang tidak mampu ditahan. Namun untuk sementara melintas angkutan batubara,” katanya.

Dijelaskannya, bahwa jembatan itu dibangun dapat bertahan sampai 50 tahun tetapi dalam 50 tahun itu tidak dibiarkan begitu saja dan ada pemeliharaan secara terus menerus serta perbaikan.

“Kalau mau diupgrade, ada standar desain jembatan di antaranya padatnya kendaraan yang melintas di jalan Nasional itu berpengaruh juga,” jelasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas PUPR Muara Enim Suherman mengatakan, Balai Besar Jalan dan Jembatan telah melakukan pengecekan kondisi dan kapasitas jembatan. Setelah dilakukan pengecekan, nanti pihak Balai Besar Jalan dan Jembatan dapat melakukan langkah-langkah perbaikan.

“Proses perbaikan itu membutuhkan waktu, butuh kerja sama dengan Dinas Perhubungan dan Satlantas untuk menginformasikan imbauan kepada masyarakat kemampuan kendaraan yang melintas di jembatan tersebut,” ujarnya.

Terkait teknis perbaikan, Balai Besar Jalan dan Jembatan dalam beberapa waktu ke depan meminta tim kajian khusus teknis untuk dilakukan perbaikan Jembatan Enim tersebut.

Untuk antisipasi sementara, sambung Suherman, pihaknya sudah melapor ke Sekretaris Daerah Ir. Yulius, M.Si., untuk mengundang transportir angkutan batubara.

“Besok (Kamis, red) dirapatkan dipimpin langsung oleh Sekda, mungkin pembahasan salah satunya pengaturan pembatasan melintas angkutan batubara di jembatan, pengaturan jarak dan pengaturan beban muatan,” terangnya. (Aal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *