MUARA ENIM, ENIMTV – Dalam rangka membantu program pemerintah dalam menurunkan inflasi, mencegah kemiskinan ekstrem dan menekan angka stunting di Kabupaten Muara Enim, Seksi Intelijen Kejaksaan Negeri (Kejari) Muara Enim meluncurkan suatu inovasi yang diharapkan nantinya dapat membantu program pemerintah tersebut, yaitu Jaksa Jaga Ketahanan Pangan atau JAGA TANGAN.
Kajari Muara Enim Rudi Iskandar, S.H., M.H. melalui Kepala Seksi Intelijen (Kasi Intel) Anjasra Karya, S.H., M.H. selaku penggagas dan pelaksana kegiatan JAGA TANGAN menjelaskan, objek pelaksanaan kegiatan dimaksud adalah dimulai dari adanya beberapa desa di Kabupaten Muara Enim yang termasuk dalam kategori rawan pangan sehingga mempengaruhi inflasi, angka kemisikinan dan stunting.
“Bertitik tolak dari itulah mendorong Kejari Muara Enim untuk berperan aktif dalam mengatasi permasalahan tersebut melalui program Jaksa Garda Desa (Jaga Desa),” jelas Anjasra Karya.
Anjasra Karya mengatakan, adanya 20% dana yang dialokasikan dari dana desa di setiap desa untuk kegiatan ketahanan pangan akan dimaksimalkan oleh Kejari Muara Enim dalam pelaksanaannya di desa-desa yang ada di Kabupaten Muara Enim.
“Adapun dari data yang diperoleh Kejari Muara Enim dari Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muara Enim, masih terdapat 21 desa di 5 kecamatan yang termasuk dalam kategori desa rawan pangan,” katanya.
Kemudian, pada Senin, 29 Juli 2024, Kasi Intel Kejari Muara Enim Anjasra Karya bersama tim dan dengan mengajak tim dari Dinas TPHP Kabupaten Muara Enim dan Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Muara Enim, turun langsung ke 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Sungai Rotan dan Kecamatan Gelumbang untuk mendengarkan keluh kesah “curhat” dari para petani dan penyuluh yang ada di dua kecamatan tersebut terhadap permasalahan yang terjadi sehingga desa-desa termasuk ke dalam kategori desa rawan pangan.
Dalam giat tersebut, Kejari Muara Enim juga membentuk POSKO EKONOMI sebanyak 10 posko di dua kecamatan tersebut. Posko ekonomi yang dibentuk tersebut merupakan wadah bagi para petani untuk mendapatkan informasi dan memberikan informasi terhadap permasalahan yang terjadi. Dalam posko tersebut terdapat pihak Kejari Muara Enim dan pihak-pihak terkait untuk mengembangkan perekonomian di desa dengan menguatkan ketahanan pangan dan mengembangkan hasil pengolahan pangan di desa.
Dalam kegiatan tersebut, Kejari Muara Enim juga menyerahkan bibit cabe dan terong sebagai langkah awal untuk menstimulasi para petani.
“Dengan memaksimalkan 20% dana ketahanan pangan yang dialokasikan dari dana desa di masing-masing desa tersebut, diharapkan dapat menjadikan desa-desa yang ada di Kabupaten Muara Enim menjadi desa swasembada pangan, paling tidak untuk desanya masing-masing agar dapat menurunkan inflasi, kemiskinan ekstrem dan menekan angka stunting, khususnya di Kabupaten Muara Enim,” pungkas Anjasra Karya. (Aal)