OGAN ILIR, ENIMTV – Desa Ekowisata Burai yang letaknya sangat strategis dari Kota Palembang kini kian berbenah untuk menggelar Festival Burai yang pertama.
Selain berbenah, Desa Burai pun telah menyiapkan home stay untuk wisatawan, baik dari dalam negeri maupun wisatawan asing yang akan datang ke Desa Burai ini.
Apalagi Desa Burai akan kedatangan wisatawan asing dari Malaysia dan Thailand. Mereka ini yang tergabung dalam pertemuan IMT-GT (Indonesia Malaysia Thailand Growth Tri Angle) Conference.
Menurut Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Sumsel, Aufa, yang pasti Desa Burai menjadi salah satu Desa Wisata Prioritas untuk dikembangkan.
“Di samping jaraknya memang dekat dengan Kota Palembang sebagai pintu gerbang masuknya wisatawan ke Sumsel,” ucapnya kepada awak media, Selasa (22/11/2022).
Aufa menyampaikan bahwa, animo dan respon Kades Burai beserta masyarakatnya yang sangat positif dan ada keinginan mereka untuk berbenah dan mengembangkan diri, maka hal ini juga menjadi pemicu semangat pihaknya untuk terus berbuat membantu mengembangan potensi wisata di daerah.
“Kami harap apa yang telah dilakukan oleh Kepala Desa Wisata beserta masyarakat Burai dapat ditiru oleh desa-desa lainnya, sehingga perkembangan dan pembangunan potensi wisata di daerah dapat tumbuh dan bangkit bersama,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Desa Burai akan dikunjungi oleh wisatawan asing dari Thailand dan Malaysia, serangkaian dengan kegiatan pertemuan/konferensi 3 Negara yang dikemas dalam IMT-GT (Indonesia-Malaysia-Thailand – Growth Tri Angle) Conference.
“Oleh karena itu, kami berharap Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir dan masyarakat Desa Burai dapat mempersiapkan diri dengan berbagai potensi, guna menyambut peserta dari IMT-GT ini. Agar mereka bisa melihatp potensi yang ada di Desa Burai, baik dari segi potensi budaya dan pariwisatanya, juga potensi ekonomi kreatifnya yang bisa meningkatkan perekonomian bagi masyarakat Burai.” ungkap Mantan Plt Bupati OI ini,
Sementara itu, Kadis Pariwisata Pemuda dan Olahraga OI, Amirudin saat diwawancara di lokasi desa ekowisata, menjelaskan bahwa hari ini pihaknya melakukan survei terhadap persiapan Festival Burai yang akan dilaksanakan pada tanggal 25-27 November 2022.
“Jadi semua kepanitiaan sesuai dengan tupoksinya masing masing,” jelasnya.
Lebih lanjut, Amirudin menjelaskan, kunjungan ini sebetulnya adalah kegiatan Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel, di Novotel ada diskusi internasional IMT-GT yang membahas masalah desa wisata.
“Nah jadi ada ataupun tidak ada Festival Burai, mereka memang terjadwal ke Desa Burai ini. Untuk home stay, kepala desa sudah menyiapkan 10 home stay dan hari Jumat yang lalu sudah disurvei oleh tim Dinas Kebudataan Pariwisata Provinsi Sumsel, Alhamdulilah dari 10 hanya 8 yang lolos. Insya Allah dengan 8 home stay sudah mencukupi,” jelas Amirudin.
Amirudin menambahkan, dari Pemerintah Daerah sendiri pada Kamis dan Jumat pagi akan mengadakan fogging di seputaran Desa Burai ini, guna membasmi jentik-jentik nyamuk.
“Yang disurvei oleh Dinas Provinsi kemarin karena ini kegiatan mereka, itu mulai dari MCK. Makan, dan lainnya,” imbuhnya.
Untuk desa warna warni ini, kata Amirudin, bukan dicat ulang, tapi ada tambahan dari Bank Sumsel Babel sebanyak 50 rumah akan dicat dan dikerjakan sendiri oleh masyarakat.
“Untuk Festival Burai ini langsung dikerjakan oleh EO. Menurut EO semuanya akan terlaksana dengan baik dan semua sudah siap. Festival ini akan dibuka Jumat siang setelah salat Jumat, Insya Allah menurut kepala desa festival ini akan dibuka langsung oleh pak Gubernur H. Herman Deru,” terangnya.
Amirudin berharap ke depan ini bisa menjadi contoh desa-desa lainnya, jangan hanya Desa Burai saja, karena Kabupaten OI ini terdiri 241 desa dan kelurahan.
“Kalau bisa tumbuh desa-desa lainnya juga. Nah kami tidak menonjolkan Festival Burai-nya tapi kami menonjolkan Desa Burai sebagai desa ekowisata,” harapnya.
Sementara itu, Kades Burai Erik Asrillah mengatakan, untuk home stay memang ada kriteria yang dipilih.
“Memang biasa sebenarnya dulu ada 14, tapi ada beberapa warga yang memiliki UMKM ada yang berjualan dan karena makan di situ, tidur di situ, jadi memang fokus melayani turis dari Malaysia dan Thailand,” kata Erik.
Erik menuturkan, 8 home stay yang lolos ada beberapa yang memiliki kamar 3, 2 dan 1 dan mungkin untuk bapak-bapaknya tidur hanya gelar kasur di ruangan depan.
“Nah jadi agak banyak isi orangnya dalam satu home stay.” tutur Kades.
“Sebenarnya turis yang ikut acara di Palembang lebih kurang 200 orang, tapi yang akan datang ke Desa Burai sekitar 30-50 orang yang menginap di home stay Desa Burai.” pungkasnya. (SMSI OI)