MUSI RAWAS, ENIMTV – Sejumlah masyarakat dan pengemudi kendaraan baik roda dua maupun roda empat mengeluhkan kondisi jalan di wilayah Kecamatan Megang Sakti, Kabupaten Musi Rawas, Provinsi Sumatera Selatan, yang banyak mengalami kerusakan dan berlubang. Bahkan, tak jarang ada juga yang menyindir kerusakan jalan di wilayah Kelurahan Talang Ubi, dengan sebutan jalan seribu lubang, karena banyaknya lubang hampir sepanjang jalan yang ditemui.
Pantauan awak media di lapangan, Senin (9/5/2022) di Jalan Tri Tunggal, RT 07 Kelurahan Talang Ubi, jalan berlubang di daerah tersebut sangat dikeluhkan masyarakat setempat,
Seperti disampaikan warga Kampung Talang Ubi, Efendi saat dimintai komentarnya mengatakan, jalan tersebut ketika diguyur hujan akan terlihat sangat banyak sekali genangan airnya yang diakibatkan kerusakan jalan yang membuat lubang semakin lebar. Apalagi lubang-lubang tersebut cukup dalam, sehingga sangat membahayakan pengendara yang melintasi jalan tersebut.
“Saya selaku masyarakat di sini menyayangkan dengan kondisi jalan yang rusak dan berlubang. Padahal, program Bupati Musi Rawas dari Hj. Ratna Machmud dan wakilnya Hj. Suwarti adalah jalan mulus merata satu periode,” ucap Efendi.
Lanjut Efendi mengatakan, beberapa saat lalu julukan wisata jalan Seribu lubang pernah menjadi ikon julukan daerah setempat Megang Sakti, namun sempat memudar karena sempat adanya perbaikan jalan, meski perbaikan hanya di sebagian jalan utama yang saat ini mulai hancur kembali.
“Selamat datang di jalan seribu lubang. Entah sampai kapan lubang-lubang itu dibiarkan,” ungkap Efendi seraya menambahkan,
Menurutnya, keluhan ini sebenarnya bukan hal yang baru, namun sudah dari lama dan selalu disampaikan. Tapi nyatanya tak ada perbaikan,
“Yang ada jalanannya tambah hancur, kalau dipikir pikir jalan ini sangat dekat dengan tempat tinggal Wakil Bupati Musi Rawas,” jelas Efendi.
Senada dikatakan Yanto, warga lainnya, bahwa pemerintah diharapkan dapat mengupayakan perbaikan jalan tersebut sesegera mungkin. dengan diperbaikinya jalan tersebut, secara tidak langsung mengurangi potensi kecelakaan yang disebabkan banyaknya jalan yang rusak dan berlubang.
“Cepat atau lambat pasti menimbulkan korban,” kata Yanto.
Lanjut Yanto mengatakan, apalagi ketika berkendara di malam hari. Di mana kerusakan jalan yang tergenang air tidak begitu terlihat, Kondisi inilah kemudian yang menjadi keluhan masyarakat. Apalagi, tidak ada rambu sebagai penanda kepada pengendara bahwa banyak titik jalanan rusak dan berlubang.
“Jangan tunggu korban baru ramai-ramai mau melakukan perbaikan, tolong Pemerintah jangan terkesan tutup mata, buktikan janji kampanyemu,” pungkasnya. (SMSI Silampari)