Urgensi Pembangunan Flyover di Muara Enim: Solusi Kemacetan Hingga Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Berita, Daerah36 views

MUARA ENIM, ENIMTV – Rencana pemerintah membangun 5 jalan layang atau flyover di wilayah Kabupaten Muara Enim tepatnya di titik perlintasan sebidang kereta api di Kecamatan Gelumbang, Belimbing, Ujan Mas, Gunung Megang serta Muara Enim, ditindaklanjuti dengan digelarnya Focus Group Disscusion (FGD) yang dipimpin langsung oleh Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi, S.H., M.S.E., di Griya Agung Palembang, Selasa (14/01/2025).

Kegiatan tersebut dihadiri Kementerian PUPR, PT. KAI, PT Bukit Asam Tbk serta sejumlah OPD dan pihak terkait lainnya.

Pada kesempatan itu, Pj Bupati Muara Enim H. Henky Putrawan, S.Pt., M.Si., M.M. menjelaskan urgensi pembangunan flyover sebagai solusi kemacetan hingga pemacu pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di sektor pertambangan.

Pj Bupati mengatakan, seiring dengan peningkatan kapasitas pengangkutan batubara oleh PT KAI yang mencapai 55,5 juta ton per tahun, maka sangat dibutuhkan infrastruktur penunjang seperti flyover di setiap titik perlintasan sebidang.

“Agar masyarakat tidak mendapat dampak kemacetan lalu lintas dari aktivitas tersebut,” katanya.

Selain itu, Pj Bupati menerangkan, hadirnya flyover juga akan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi daerah lebih pesat.

“Karena meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD) dampak dari peningkatan produksi batubara di Kabupaten Muara Enim,” terangnya.

Untuk itu, Pj Bupati meyakinkan semua pihak agar pembangunan flyover dapat direalisasikan sesegera mungkin.

“Pemkab Muara Enim juga memastikan siap bekerja sama menyelesaikan penyediaan lahan demi kelancaran pembangunan yang ditarget seluruhnya selesai pada 2027 nanti,” ujarnya.

Baca juga:  Pj Bupati Muara Enim Minta Pengelolaan Keuangan Desa Akuntabel & Profesional Untuk Percepatan Pembangunan

Pj Bupati pun meminta dukungan dan kerja sama kepada seluruh masyarakat Kabupaten Muara Enim.

“Mengingat pembangunan flyover sangat bermanfaat dan berguna bagi warga melakukan aktivitas sehari-hari tanpa gangguan kemacetan oleh angkutan batu bara,” pungkasnya. (Aal/Prokopim-ME)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *