MUARA ENIM, ENIMTV – Komitmen dan semangat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Muara Enim dalam membangun Zona Integritas Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tidak pernah surut.
Tidak hanya itu, pelaksanaan Pembinaan Kemandirian yang telah dilaksanakan dengan baik di Lapas Kelas IIB Muara Enim akan terus ditingkatkan.
Dengan komitmen dan semangat juang yang kuat untuk kemajuan Lapas Muara Enim, maka langkah nyata menjadi suatu keniscayaan yang harus dilaksanakan. Salah satunya yaitu dengan melakukan Studi Tiru Pembangunan ZI WBK/WBBM dan Program Pembinaan Kemandirian ke Lapas Kelas I Surabaya. Rabu (18/05/2022).
Kegiatan Studi Tiru ini dipimpin oleh Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel Bambang Haryanto didampingi Kabid Pembinaan, Bimbingan dan Teknologi Informasi Pudjiono Gunawan dan Kasubid Yantah, Perawatan Kesehatan dan Rehabilitas I Wayan Tapa Diambara.
Turut mengikuti juga di antaranya Kalapas Muara Enim Herdianto, Kalapas Muaradua Reza, Kalapas Narkotika Banyuasin Royhan dan Kalapas Kayu Agung Reza serta Perwakilan Tim Pokja Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM Kanwil Sumsel dan Unit Pelaksana Teknis (UPT).
Kegiatan diawali dengan pemaparan Kalapas Kelas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang kepada Tim Studi Tiru Pembangunan ZI WBK/WBBM di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel
Jalu menyampaikan ucapan selamat datang kepada jajaran Kanwil Kemenkumham Sumsel di Lapas Kelas I Surabaya.
“Banyak kekurangan yang perlu dilengkapi, namun dengan Studi Tiru dan arahan pimpinan, akhirnya setelah 2 tahun gagal. Alhamdulillah tahun 2021 Lapas Kelas I Surabaya berhasil meraih predikat WBK,” ujar Jalu.
Kalapas I Surabaya tersebut kemudian menjelaskan mengenai rahasia dan kunci sukses jajarannya dalam menyabet predikat WBK.
“Hal yang pertama adalah Komitmen yang kuat dari setiap jajaran, kemudian bersama-sama bersinergi memberikan pelayanan prima,” jelasnya.
“Untuk pelaksanaan Pembinaan Kemandirian di Lapas Surabaya, berorientasi pada Kualitas Produk. Berpikirlah pasar yang dibutuhkan, utamakan untuk keperluan kita di dalam. Kemudian dukungan Kantor Wilayah sangat penting, Jangan terlalu mengejar nama brand biar langsung terkenal, tapi produksi terus saja. Memang dukungan pihak ketiga akan memperbesar pasar yang sudah dirintis,” papar Jalu.
Di tempat yang sama, Kadivpas Kanwil Kemenkumham Sumsel Bambang Haryanto menyampaikan ucapan terima kasih atas sambutan hangat yang diberikan.
“Kegiatan Studi Tiru ini tentu menjadi bekal kita dalam melaksanakan Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM serta pelaksanaan program Pembinaan Kemandirian yang baik pada Lapas/Rutan di Lingkungan Kanwil Kemenkumham Sumsel,” Kata Bambang singkat.
Seusai kegiatan presentasi tersebut, Rombongan Tim Kanwil Kemenkumham Sumsel melanjutkan tour area melihat secara langsung sarana prasarana, fasilitas pelayanan dan inovasi serta pelaksanaan Program Pembinaan Kemandirian.
Kalapas Muara Enim Herdianto didampingi Kasubag TU Firmanzah dan Kasubsi Giatja Zulaiwan Fajri melihat langsung Bengkel Mandiri Sentra Meubelair Lapas Surabaya .
“Banyak hal yang bisa kita tiru dari Lapas Kelas I Surabaya,” ujar Herdianto.
Menurutnya, Inovasi Layanan yang ada di Lapas Kelas I Surabaya dapat diaplikasikan pada Lapas Muara Enim yang tentunya menyesuaikan dengan kondisi lingkungan kerja.
“Yang lebih menarik, bahwa Sentra Meubelair Lapas Surabaya tampak begitu produktif. Kegiatan Pembinaan Kemandirian ini akan bisa kita aplikasikan juga pada Lapas Muara Enim,” pungkas Herdianto. (Aal/Humas Lanim)
Komentar