oleh

Tingkatkan ‘People to People Contact’, Presiden Jokowi: ASEAN dan Korea Perlu Rezim Bebas Visa

BUSAN, ENIMTV – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengemukakan, selain Hot Connectivity, Connectivity yang sifatnya infrastruktur jalan dan sebagainya. Ada hal yang tidak kalah penting yaitu soft connectivity.

“Soft Connectivity itu artinya yang terkait dengan manusia,” kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengutip pidato Presiden Jokowi pada sesi pertemuan KTT Peringatan 30 Tahun Kerja Sama Kemitraan ASEAN-Republik Korea, Busan, Selasa (26/11) siang.

Baca juga:  Kejari Prabumulih Tetapkan 2 Tersangka Kasus Bantuan Kredit Modal Kerja PT KDI

Terkait Soft Connectivity itu, menurut Menlu, Presiden mengatakan ada 3 hal yang dimintakan perhatian. Yang pertama, adalah dalam konteks people to people contact-nya itu sendiri.

“Presiden mengatakan kembali mengenai pentingnya bagi ASEAN dan RoK memiliki rezim bebas visa sehingga dapat mempererat hubungan antarmanusia dan ini juga disebut oleh beberapa pemimpin ASEAN,” kata Menlu kepada wartawan di Lotte Hotel, Busan, Selasa (26/11) sore.

Baca juga:  Jaga Keberlanjutan Ekosistem, Menteri Trenggono Prioritaskan Pengembangan Sektor Perikanan Budidaya

Kemudian yang kedua, adalah masih di bidang soft connectivity adalah investasi kita di bidang pendidikan. Presiden Jokowi menilai, pendidikan ini penting sekali karena ini akan menjadi jangkar penyangga hubungan yang lebih sustainable jauh ke depan adalah yang terkait dengan connectivity antara pemain ekonomi.

“Artinya, karena kalau kita bicara mengenai hubungan maka tanpa hubungan ekonomi yang kuat, aku tidak akan mungkin dapat berjalan secara sustainable,” terang Menlu menirukan Presiden Jokowi.

Baca juga:  Hormati Putusan MK, DPP SPRI Akan Kembali Menginduk ke Dewan Pers

Laporan, Gusti.
Sumber: BPMI Setpres

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *