MUARA ENIM, ENIMTV – Semangat kebersamaan dan kekeluargaan menjadi kunci dalam bekerja di area dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Muara Enim 2 mitra Catering Balqis, di Jalan Permai 1 Kelurahan Pasar 2, Kecamatan Muara Enim.
Hal itu demi memastikan makanan yang diolah layak saji dan higienis, mulai dari pemilihan bahan baku hingga proses memasak.
Sebanyak 47 relawan SPPG dan 3 orang petugas Badan Gizi Nasional (BGN) tampak sibuk mulai pukul 00.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB, menjalankan peran sesuai fungsi tugas masing-masing.
Penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) benar-benar sesuai divisi masing-masing dan pelaksanaannya SPPG Polri khususnya Dapur SPPG Polres Muara Enim 2 safety food dikerjakan dengan sangat baik.
Meski berpacu dengan waktu, setiap aspek kebersihan dipastikan mulai dari petugas SPPG, dapur, bahan baku, tempat makanan hingga proses pendistribusian Makan Bergizi Gratis (MBG) saat diterima pihak sekolah dan dikonsumsi murid semua higienis dan sehat.
Kepala SPPG Polres Muara Enim 2 Weni Suci, S.Pd. didampingi Asisten Lapangan Winda Maniza Putri, S.Tr.T, menyampaikan rutinitas kegiatan di SPPG Polres Muara Enim 2 dimulai dengan tahap persiapan pada pukul 15.00 WIB. Sedangkan tim memasak datang sekitar pukul 00.00 WIB.
“Kemudian kedua tim akan berkoordinasi tim persiapan dengan tim masak,” ujar Weni, Selasa 21 Oktober 2025.
Lanjut Weni, pada pukul 03.00 WIB tim pemorsian mulai datang dan setiap relawan mengikuti SOP, seperti mengganti pakaian dan mengenakan APD serta mencuci tangan, baru boleh memasuki dapur.
Selanjutnya, tim distribusi akan datang pukul 06.00 WIB bersama tim kebersihan. Keduanya akan melaksanakan tugas hingga penyaluran MBG selesai. Kemudian tim ompreng datang sekitar pukul 11.00 WIB.
“Mereka akan melakukan pencucian hingga tahap sterilisasi, ukuran waktunya tergantung kadang bisa sampai sore hari,” ungkapnya.
Setiap ada bentuk kekurangan, relawan akan menyampaikan kepada Asisten Lapangan (Aslap), baru setelahnya disampaikan kepada Kepala SPPG untuk segera dievaluasi dan diperbaiki.
Dijelaskan Weni, untuk pendistribusian bahan makanan, biasanya akan dipatok satu hari sebelum pembagian MBG dan tidak boleh lewat dari pukul 15.00 WIB.
“Saat pendistribusian bahan makanan dan sayur mayur akan dilakukan penimbangan oleh akuntan dan Aslap untuk dilakukan pencatatan, setelahnya baru dimasukkan ke freezer agar kondisi makanan terjaga,” jelasnya.
Untuk kebersihan ruangan, suhu dan peralatan lainnya, kata dia, pihaknya selalu melakukan pengawasan dan pemeriksaan untuk memastikan segala sesuatu berjalan sebagaimana mestinya. Ahli Gizi juga melakukan pengawasan langsung.
“Saya standby pukul 02.00 WIB dini hari, ada pergantian shift untuk menjaga stamina dan kondisi. Persiapan pemorsian diawasi langsung oleh ahli gizi,” terangnya.
Menurut Weni, penting bagi seluruh karyawan, relawan dan mitra untuk sama-sama menjaga kondisi badan agar tetap fit dan prima, bagaimana cara melakukan manajemen waktu yang baik, sehingga semua menjadi tepat dari tahap persiapan hingga ke tahap pendistribusian MBG ke penerima manfaat.
Meski sibuk menjalankan peran sesuai fungsi tugas masing-masing, pihaknya tetap mempertahankan ikatan emosional dan rasa kekeluargaan yang erat di antara anggota sehingga saat menjalankan tugas tidak ada beban.
“Karena saling membantu diselingi canda tawa untuk menghilangkan kepenatan dan memiliki banyak manfaat positif,” tuturnya.
Sementara itu, Executive Chef Ahmad Syaref, mengatakan pengawasan di dapur sangat ketat guna memastikan makanan layak saji. Bahan baku harus higienis mulai dari pencucian, termasuk juga perlengkapan memasak harus bersih untuk mengantisipasi kotoran yang menempel.
“Selain itu, meski peralatan masak telah bersih, tetap diperiksa ulang sebelum memasak untuk memastikan tidak ada bahaya pada makanan,” kata Ahmad.
Chef Ahmad Syaref dibantu 7 orang cook dan 7 bagian prepare dengan telaten dan cekatan memasak berbagai menu.
“Saya selalu menekankan kedisiplinan, kebersihan, kontrol dan kroscek makanan yang akan diolah layak atau tidak. Jadi sedetail mungkin menerapkan SOP di dapur,” terangnya.
Saat proses memasak tidak langsung sekaligus dalam porsi terlalu besar. Misalnya 1000 porsi, dibagi menjadi dua atau tiga kali memasak. Hal itu untuk menghindari terjadinya basi pada makanan.
Tantangan menjadi Chef dalam dapur SPPG ini, kata dia, saat memasak di malam hari yang berpacu dengan waktu. Ia memastikan kekompakan dan saling dukung tim divisi dapur, sehingga dapat terwujud kerja sama dan komunikasi yang baik.
Kepala Teknis Dapur SPPG Polres Muara Enim 2 Beny Suprayugo, A.Md., menjelaskan bahwa, dapur SPPG Polres Muara Enim 2 ini dirancang sesuai standarisasi Badan Gizi Nasional (BGN) yang terbagi menjadi sejumlah ruangan seperti gudang penyimpanan, gudang pendingin, ruang pengolahan dan area distribusi.
Bangunan juga menggunakan lantai dapur dari epoxy yang kebersihannya selalu dijaga. Area dapur juga dipasang exhaust fan sehingga sirkulasi udara tetap segar dan bersih.
Untuk pengolahan air limbah, kata dia, menggunakan biotank dengan kapasitas 5000 liter yang selalu dikontrol dan dijaga dengan baik. Sedangkan untuk peralatan makan/ompreng kita menggunakan pengering alat dengan SOP yang selalu terawasi.
“Gudang penyimpanan alat makan dan alat masak juga dijaga sterilisasinya. Untuk menjaga kebersihan di area dapur, kita menugaskan 2 orang yang selalu memonitor kebersihan,” jelasnya.
Terpisah, Kapolres Muara Enim AKBP Jhoni Eka Putra, menyampaikan bahwa Dapur SPPG Polres Muara Enim untuk mendukung program MBG saat ini ada di dua lokasi, yaitu Desa Tanjung Terang, Gunung Megang dan Jalan Permai 1 Kelurahan Pasar II, Kecamatan Muara Enim.
Dapur SPPG Polres Muara Enim 2 yang berada di Jalan Permai sudah mulai beroperasi dengan penerima manfaat MBG sebanyak 3100 siswa. Pembagian MBG ini untuk TK-SD pukul 08.00 WIB dan SMP-SMA pukul 10.00 WIB.
Polres Muara Enim menempatkan 1 personel di tiap dapur SPPG untuk melakukan pengecekan mulai dari pengolahan makanan hingga pendistribusian.
“Harapan kita semua, anak-anak mulai dari TK hingga SMA bisa merasakan manfaat dan menerima makanan bergizi gratis program dari pemerintah,” tutupnya. (Aal)








