MUARA ENIM, ENIMTV – Hari Teater Sedunia yang diperingati setiap tanggal 27 Maret tak hanya dirayakan di kota-kota besar saja, namun juga di daerah salah satunya Kabupaten Muara Enim.
Perayaan ini menjadi wadah bagi para penggiat seni teater untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa teater juga hidup di daerah.
Sanggar Seni Teater Serat Ulu menggelar pertunjukan yang bertajuk “Hari Teater Dunia #2” dengan tema “Merdeka Berpentas”, di Laboratorium Panggung Serat Ulu, Kinak Koffie Tanjung Enim, Rabu (27/03/2024).
Gusti Wiratama, S.Sn. (26) selaku Instruktur di Teater Serat Ulu mengatakan, pertunjukan ini memang agenda rutin yang digelar oleh Sanggar Seni Teater Serat Ulu untuk memperkenalkan teater sekaligus merayakan hari besar bagi dunia teater.
“Untuk pertunjukan ini kami menyajikan Musikalisasi Puisi, Musik Puisi, Stand Up Indo Muara Enim, Pantomim dari Teater Wong Gerot/Palembang Mime Club, serta malam harinya ada penampilan sebuah naskah Lakon berjudul Dukun-dukunan karya Moliere adaptasi Putut Buchori,” kata Gusti.
Ia mengungkapkan, perayaan Hari Teater Sedunia ini merupakan yang kedua kalinya dirayakan oleh Sanggar Seni Teater Serat Ulu, untuk itulah pertunjukannya dinamakan “Hari Teater Dunia #2”.
“Perayaan Hari Teater Dunia oleh Teater Serat Ulu sendiri selalu melibatkan atau berkolaborasi dengan komunitas lain. Tidak harus komunitas seni, tapi juga bisa dengan komunitas yang aktif,” ungkapnya
“Untuk pertunjukan Hari Teater Sedunia kali ini kita mengajak Komunitas Relawan Muda dan Stand Up Indo Muara Enim untuk menjadi penampil,” sambung Gusti.
Selain itu, Sanggar Seni Teater Serat Ulu juga berkolaborasi dengan Kinak Koffie, Jama Jama Project, Kaos Kuas dan Dalgasil.
“Karena memang tujuan kami ingin mengenalkan teater dan juga ingin melibatkan orang lain untuk perayaan ini, tidak hanya kami saja,” ucap Gusti.
Gusti menuturkan, pada pertunjukan “Hari Teater Dunia #2” ini berperan sebagai penggagas/inisiator sekaligus program director yang mengonsep kegiatan serta donatur tetap acara.
“Faktanya juga dalam perayaan Hari Teater Dunia #1 dan #2 ini yang mendapatkan jadwal di bulan Ramadan, selalu ada orang baik yang memberikan sebagian hadiah berupa takjil untuk berbuka puasa,” tuturnya.
Di sisi lain, Gusti mengakui sudah tertarik pada dunia teater sejak SMA, kemudian ia melanjutkan pendidikan kuliah memilih jurusan teater di Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
“Namun selama perjalanan saya kuliah yang awalnya menyukai akting, akhirnya saya belajar kembali bahwa teater bukan cuma akting, melainkan sebuah hal yang saya dapat itu bagaimana kita selalu mengadakan pertunjukan,” bebernya.
Dirinya berharap agar seni teater dapat kembali dikenal oleh masyarakat kalangan mana pun, khususnya di Tanjung Enim dan Muara Enim ini.
“Melalui acara Hari Teater Sedunia ini, besar harapannya bisa kembali membangkitkan kesenian teater di masyarakat, tentunya juga menggaet anak-anak yang ingin atau berminat belajar teater, sekaligus mengajak masyarakat untuk sejenak menjadi penonton dengan menikmati pertunjukan ini,” harapnya.
Sebagai informasi, Sanggar Seni Teater Serat Ulu saat ini beranggotakan 3 orang (1 instruktur dan 2 anggota). Meskipun baru berusia 1 tahun, Teater Serat Ulu terus berupaya untuk menghidupkan seni teater di Muara Enim.
Sanggar Seni Teater Serat Ulu juga membuka latihan secara berbayar bagi anak-anak untuk belajar akting. Untuk informasi lebih lanjut bisa dilihat di akun Instagram @teatersulu dan bagi yang berminat untuk mengapresiasi karya-karya Teater Serat Ulu bisa melalui membeli barang ke @sulumerchoffical. (Aal)