JAKARTA, ENIMTV – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menginginkan BUMN menggunakan prinsip ekonomi hijau dalam bertransformasi.
“Itu peluang yang harus ditangkap sehingga transformasi yang dijalankan BUMN harus menjunjung prinsip transformasi energi bersih sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau. Saya berharap BUMN-BUMN energi, seperti PLN, Pertamina, dan industri minerba kita bisa merespons dan menjalankan transformasi energi bersih dan mengurangi emisi karbon. Karena bagaimanapun juga ini tanggung jawab bersama demi keberlanjutan lingkungan hidup kita,” ujar Erick Thohir dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Erick Thohir menambahkan, usaha gencar BUMN untuk bertransformasi dengan melakukan berbagai program dan inovasi model bisnis ini harus memandang tanggung jawab untuk mengurangi emisi bukan sebagai beban. Tetapi sebagai peluang untuk melakukan transformasi ekonomi yang rendah karbon.
“Karena jika sektor usaha BUMN sejak dini sudah memulai program dekarbonisasi pada lini bisnisnya, maka beberapa tahun ke depan justru akan membawa manfaat ekonomi yang lebih besar. Selain menciptakan peluang industri baru dan lapangan kerja yang lebih besar, harga energi Indonesia akan lebih terjangkau,” kata Erick Thohir usai pertemuan Presiden Jokowi dengan PM Inggris Boris Johnson di sela-sela KTT Pemimpin Dunia COP26, di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
Bahkan, transformasi yang mengusung ekonomi hijau akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi yang dapat dirasakan seluruh masyarakat. Antara lain, udara yang lebih bersih dan berkurangnya ancaman bencana hidrometeorologi akibat terjadinya perubahan iklim.
Kepercayaan dunia internasional akan proyeksi positif pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa mendatang harus direspons dengan penuh tanggung jawab.
Rencana beberapa negara menanamkan investasi untuk mengembangkan sekaligus mengakselerasi ekonomi hijau di Indonesia akan menjadi tantangan bagi BUMN.
Dalam pertemuan Presiden Jokowi dan PM Johnson disepakati untuk meningkatkan kerja sama antar kedua negara, terutama di bidang ekonomi hijau.
Jika Presiden Jokowi menekankan pada investasi hijau dan teknologi sebagai kunci transisi ekonomi hijau, maka PM Johnson menyampaikan ketertarikan Inggris untuk melakukan investasi berupa kredit ekspor yang dapat digunakan untuk transisi ekonomi hijau. (*)
Sumber: ANTARA