Cegah Kenaikan Kasus, Pemerintah Kembali Perpanjang PPKM Jawa-Bali

Berita, Nasional13 views

JAKARTA, ENIMTV – Sebagai upaya pengendalian dan penanganan pandemi Covid-19, berdasarkan arahan Presiden RI, PPKM akan diperpanjang untuk periode 24 – 30 Agustus 2021 dengan penyesuaian level beberapa daerah. Hal tersebut diumumkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto serta Menteri Kesehatan Budi Gunawan Sadikin dalam Konferensi Pers virtual yang diselenggarakan pada hari Senin (23-08-2021).

“Berita baik seperti yang disampaikan oleh Bapak Presiden, untuk periode penerapan PPKM Level 4, 3, dan 2 pada periode 24-30 Agustus 2021 wilayah Aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya dan Surabaya Raya mengalami penurunan level, dari PPKM Level 4 ke Level 3 pada minggu ini,” buka Menko Luhut.

Dengan penurunan tersebut, kabupaten/kota yang masuk ke level 3 saat ini bertambah menjadi sebanyak 67 kabupaten/kota. Sementara untuk level 2 jumlahnya bertambah menjadi 10 kabupaten/kota. Keputusan ini akan dijabarkan lebih detail dalam Instruksi Mendagri. Sementara itu, khusus untuk wilayah Aglomerasi Bali, Malang Raya, Solo Raya, serta DIY, untuk saat ini masih pada level 4. Namun, diperkirakan bisa turun menjadi level 3 pada beberapa minggu ke depan dengan penaikan terus menerus dalam penanganan Covid-19.

Baca juga:  Presiden Jokowi Resmi Buka PON XX Papua Tahun 2021

Pada evaluasi level PPKM kali ini, Pemerintah kembali memasukkan data indikator kematian sebagai penilaian Asesmen Level sesuai acuan yang ditetapkan oleh WHO.  Hal ini terjadi karena perbaikan data kematian di beberapa wilayah yang sudah lebih baik, dan kasus-kasus kematian yang sebelumnya tidak terlaporkan sudah banyak dilaporkan. Dengan demikian, dalam beberapa hari kedepan diperkirakan akan kembali terjadi kenaikan tren kasus konfirmasi dan juga kasus kematian yang baru dikeluarkan oleh beberapa kabupaten/kota. Untuk itu, masyarakat dihimbau untuk tidak panik.

“Terkait angka kematian yang masih tinggi di beberapa wilayah ini, dalam arahannya, Presiden meminta secara khusus untuk segera dilakukan pengecekan dan intervensi di lapangan,” tutur Menko Luhut. Tingginya angka kematian ini salah satunya disebabkan karena masyarakat masih enggan untuk melakukan isolasi terpusat sehingga terjadi perburukan ketika melakukan isolasi mandiri, dan menjadi terlambat penanganan dibawa ke fasilitas kesehatan.

Sementara itu, pemerintah telah menerapkan penggunaan Aplikasi Peduli Lindungi sebagai sarana skrining (penapisan) di tempat-tempat publik dan keramaian, seperti mall/pusat perbelanjaan, tempat olahraga outdoor, dan pabrik-pabrik industri. Pada masa mendatang, pemerintah akan mendorong penggunaan aplikasi tersebut bagi seluruh moda transportasi, seperti Kereta Api, Bis Umum, Kapal Api, dan Penyeberangan.

Baca juga:  Perjelas Aturan Masuk Kerja pada Sektor Esensial dan Kritikal, Menko Luhut Tegaskan Perusahaan untuk Taati Aturan

“Secara keseluruhan total masyarakat yang melakukan skrining Aplikasi Peduli Lindungi mencapai 5,9 juta orang, dan tercatat sejumlah 12.459 orang di antaranya tidak diperkenankan masuk/melakukan aktivitas oleh sistem,” terang Menko Luhut.

Dalam pelaksanaan PPKM ke depan, pemerintah juga akan melakukan uji coba protokol kesehatan pada pertandingan Sepak Bola Liga 1 yang akan dilakukan pada tanggal 27-29 Agustus 2021. Pertandingan akan dilakukan di Provinsi DKI Jakarta tanpa penonton dengan maksimal 3 pertandingan.

Pada kesempatan yang sama, Menkes Budi mengungkapkan bahwa total vaksinasi yang sudah dilakukan mencapai lebih dari 90 juta dosis dan menjadikan Indonesia menempati peringkat 9 dunia dalam jumlah penyuntikan vaksin. “Sementara berdasarkan jumlah orang yang sudah divaksinasi dosis pertama mencapai 58 juta orang dan menjadikan Indonesia sebagai peringkat 6 dunia,” beber Menkes Budi.

Selanjutnya, di bulan ini pula akan datang 62,6 juta dosis vaksin dan diantaranya sudah ada 1,56 juta dosis Pfizer yang dibeli pemerintah, dan di akhir bulan juga akan kedatangan 4,6 juta dosis vaksin Pfizer hasil kerja sama multilateral dengan Covax. Sesuai arahan Presiden RI, vaksin ini agar sesegera mungkin didistribusikan kepada masyarakat dan jangan sampai disimpan saja sebagai stok. Masyarakat juga bisa memantau perkembangan vaksinasi di Indonesia melalui laman vaksin.kemkes.go.id.

Baca juga:  Mudik Lebaran 2021 Dilarang, Presiden Jokowi: Mari Utamakan Keselamatan Bersama

“Kami himbau agar masyarakat tidak pilih-pilih vaksin, karena semua vaksin memberikan manfaat yang sama yaitu membangun antibodi di tubuh kita. Dan sangat penting agar saya membantu pemerintah menjaga bahwa vaksin ini gratis, tidak ada yang bayar,” seru Menkes Budi.

Menko Airlangga juga kembali mengingatkan bahwa PPKM akan terus berlangsung selama pandemi. “Arahan presiden, untuk levelnya bergantung di daerah masing-masing. Akan dilakukan evaluasi oleh Bapak Presiden di setiap minggunya,” sebut Menko Airlangga. Untuk wilayah di luar Jawa-Bali akan dilakukan evaluasi setiap 2 minggu, sementara wilayah Jawa dan Bali dilakukan evaluasi setiap 1 minggu.

“Tentu kita semua berharap seluruh kabupaten kota dapat masuk ke level 2 atau 1 pada suatu waktu nanti. Pencapaian tersebut dapat terjadi jika kita semua disiplin dan bergerak bersama,” pungkas Menko Luhut. (*)

Sumber: Biro Komunikasi Kemenko Marves

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *