oleh

PT BME Diduga Cemari Lahan Warga Desa Ulak Pandan Hingga Terendam Air dan Lumpur

LAHAT, ENIMTV – Lima warga Desa Ulak Pandan, Kec. Merapi Barat, Kab. Lahat, Provinsi Sumatera Selatan menuntut pertanggungjawaban dan kejelasan ganti rugi atas kerusakan lahan kebun karet dan sawah miliknya, yang diduga telah tercemar dan rusak oleh aktivitas tambang PT. Bumi Merapi Energi (BME).

Kelima warga tersebut adalah Mawardi (63), Risman (60), Apriansyah (43), Sandi (36), dan Toni Iskandar (40). Total ada sekitar 6 hektare lahan kebun karet dan sawah milik mereka yang saat ini kondisinya telah terendam air.

Bertempat di kediaman Mawardi, Rabu (11/8/2021), kelima orang tersebut menjelaskan sejak 31 Oktober 2018 pihaknya telah berupaya menuntut dan mencari keadilan dengan meminta bantuan kepada pihak kecamatan hingga DLH Lahat, namun hingga saat ini belum ada kejelasan.

Baca juga:  Catatan Akhir Tahun 2022: Pergerakan SMSI Untuk Pers Indonesia

“Bahkan saat ini kondisi lahan kami telah terendam air. Setiap hari kami harus berendam di air untuk menyadap kebun karet kami, saat ini kondisinya sudah banyak batang karet yang mati,” ujar Mawardi, Toni Iskandar dan Apriansyah, Risman dan Sandi dengan nada sedih.

Mawardi menambahkan, terakhir pertemuan bersama pihak DLH di lokasi adalah pada tanggal 10 Desember 2020, saat itu pihak DLH Lahat dari Komisi Penilaian Amdal Bpk. Edi Suroso menjanjikan akan ada pertemuan lagi dan secepatnya memberikan sanksi kepada perusahaan dan memberikan penyelesaian.

Baca juga:  PWI Muara Enim Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran Pasar Bawah Lahat

“Namun hingga saat ini tidak ada penyelesaian dan pertemuan seperti yang dijanjikan oleh Edy Suroso,” imbuhnya.

Warga juga menceritakan bahkan perusahaan PT. BME diduga telah menutup aliran sungai tebak kebut, kemudian dialihkan ke hulu sungai Serelo. Karena hulu sungai Serelo lebih tinggi, otomatis air masuk ke sawah dan perkebunan karet hingga terendam air.

Mawardi bersama 4 warga lainnya memohon kepada Pemkab Lahat, khususnya Bupati Lahat Cik Ujang agar dapat membantunya dalam menyelesaikan masalah ini agar tidak berlarut-larut.

Baca juga:  Menteri Rini Resmikan Topping Off Multifunction Hall Kawasan Terpadu Labuan Bajo

“Kami meminta agar Bupati Lahat dapat membantu menyelesaikan masalah ini. Mata pencaharian kami dari kebun itulah, ke mana lagi kami harus mengadu,” harapnya.

Mawardi bersama 4 warga lainnya juga akan berkirim surat kepada DPRD Lahat, Bupati Lahat, Polres Lahat, DLH Lahat, Camat Merapi Barat dan Kepala Desa Ulak Pandan agar dapat segera membantunya menyelesaikan permasalahan pencemaran limbah ini.

Hingga berita ini diturunkan, awak media masih berusaha menghubungi pihak DLH Lahat dan manajemen PT. BME untuk memberikan klarifikasinya. (Endi)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *