MUARA ENIM, ENIMTV – Menjelang lebaran Idul Fitri 1442 H yang kurang dari dua minggu lagi, area sekitar Pasar Inpres Muara Enim mulai dipadati oleh para pedagang kue kering.
Para pedagang kue kering musiman yang memang selalu ada tiap tahun ini, mulai menggelar lapaknya sepuluh hari sebelum lebaran.
Awan (52), salah seorang pedagang kue kering di dekat lahan parkir Gedung Baru Pasar Inpres Muara Enim, mengungkapkan bahwa dirinya memang terbiasa berjualan kue kering setiap tahunnya.
“Tiap tahun ini lah penjualan, tapi tempatnya tidak tentu,” ungkapnya saat diwawancarai awak media, Senin (3/5/2021).
Awan mengatakan, ia menjual berbagai macam kue kering, dengan harga yang bervariasi dan tidak menentu.
“Kalau yang paling banyak diminati ya semacam Nastar, Bangkit. Harga kuenya variasi, kalau kue Nastar berkisar dari Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kilo nya,” ujarnya.
Berdasarkan pantauan awak media di lapangan, ternyata para penjual kue kering tak hanya warga Muara Enim saja, namun ada juga warga Kabupaten Lahat yang berjualan kue kering di Pasar Inpres Muara Enim ini.
Salah satunya Hasna Hariyani (42), warga Lahat ini rela datang ke Pasar Inpres Muara Enim dan menggelar lapak demi berjualan kue kering.
“Kalau di sini jadinya ngontrak selama 10 hari,” ujarnya.
Selain berjualan dengan menggelar lapak, Hasna yang menjual bermacam-macam kue kering seperti Bangkit, Astor, Kacang-kacangan, dan Emping Pedas juga menerima pesanan secara online.
“Tahun ini lebih banyak yang memilih memesan lewat online karena situasi pandemi Covid-19 ini,” jelasnya.
Menurut Hasna, walaupun pesanan secara online meningkat, namun pendapatannya tidak meningkat secara signifikan karena dampak pandemi.
“Tidak juga meningkat kalau dibanding dengan tahun sebelum adanya Covid,” ujarnya.
Pasar Inpres Muara Enim terpantau belum terlalu ramai pembeli, namun terlihat beberapa orang melirik ke arah pedagang kue kering yang mulai memadati area pasar. (Aal)
