3 Hari Pencarian, Bocah SD Ditemukan 20 KM dari Lokasi Tenggelam

Berita, Daerah8 views

MUARA ENIM, ENIMTV – Setelah tiga hari melakukan pencarian, akhirnya bocah Kelas VI SD bernama Riski (12), warga Desa Belimbing, Kecamatan Belimbing, Kabupaten Muara Enim, ditemukan sejauh 20 KM dari lokasi tenggelam dalam kondisi meninggal dunia di Sungai Lematang, tepatnya di Desa Kuripan, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Provinsi Sumsel, Selasa (18/3/2025) sekitar pukul 06.45 WIB.

Kalaksa BPBD Kabupaten Muara Enim Abdurrozieq Putra mengatakan bahwa, kejadian tenggelamnya bocah SD tersebut terjadi pada 16 Maret 2025.

Saat itu, korban bersama tiga temannya mandi seperti biasa di Sungai Lematang. Korban yang sedang bermain di air tiba-tiba menghilang dan tidak muncul kembali.

Melihat hal tersebut, ketiga teman korban berusaha mencari tahu namun tidak berhasil sehingga mereka menyelamatkan diri dengan keluar dari sungai dan memberitahukan perihal temannya yang tenggelam.

Mendengar hal tersebut, warga pun beramai-ramai melakukan pencarian dan sebagian menghubungi

Tim SAR Gabungan terdiri dari
TRC BPBD Kabupaten Muara Enim, Rescue DPKP Muara Enim, Basarnas, TNI (Babinsa), Polri (Bhabinkamtibmas), TRC BPBD Kabupaten PALI, Camat Belimbing, Kepala Desa Belimbing, Aparat Desa Belimbing dan masyarakat setempat.

“Kami terus melakukan pencarian selama tiga hari sesuai SOP dan Alhamdulillah pada hari ketiga membuahkan hasil,” ujarnya.

Masih dikatakan Rozieq, bahwa pada 18 Maret 2025, sekitar pukul 06.45 WIB, korban berhasil ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di perairan Desa Kuripan, Kecamatan Empat Petulai Dangku, yang berjarak sekitar 20 kilometer dari lokasi awal kejadian.

Kemudian, pihaknya langsung melakukan evakuasi korban ke daratan dan melakukan pemeriksaan awal. Setelah diperiksa korban ternyata benar sudah meninggal dunia.

Saat ini, lanjut Rozieq, sebagai upaya pencegahan kejadian serupa, pihaknya melakukan pemasangan papan peringatan di sepanjang area sungai yang berisiko.

Lalu, peningkatan edukasi keselamatan air bagi anak-anak dan masyarakat. Kepada orangtua untuk mengawasi anak-anaknya lebih ketat lagi terutama saat bermain di sekitar sungai. (Aal)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *