LAHAT, ENIMTV – Sebagai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial, Yaga Yingde Group milik Suharto Reddy warga Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat, memutuskan untuk meluncurkan Dream Plan Bantuan Pendidikan dan Bantuan Beasiswa.
“Keputusan itu bertujuan guna membantu siswa yang kurang mampu secara ekonomi namun berprestasi secara akademis menyelesaikan studi dan mencapai impian mereka dengan Kriteria Bantuan Keuangan Siswa Bantuan Pendidikan,” jelas Ketua Team A Yaga Yingde di Kabupaten Lahat, Suhendra. Jumat (05/07/2024).
Suhendra diwawancarai media ini usai menyerahkan bantuan beasiswa pendidikan kepada salah satu keluarga yang kurang mampu di Gang Taruna Talang Kapuk RT.003 RW.009 Kelurahan Pasar Lama Kecamatan Lahat.
Kedatangan Suhendra di Talang Kapuk tersebut didampingi anggota Team A Komaruzzaman, Fausi Effendi, Salis, Suharyanto, Wike Meliyani, Herlina, Doni Satria, Riska Maharani, Desy Sutarno, Bayu Bimana, Suhardi dan Tutie Periantie.
“Alhmdulillah untuk kesekian kalinya dan hari ini kami kembali menyalurkan bantuan dari Yaga Yingde Group kepada salah satu keluarga kurang mampu di Kabupaten Lahat, Erlina mempunyai anak bernama Violita Zakkiyah kelas 6 sekolah di SDN 29 Lahat,” ungkap Suhendra.
Erlina, tambahnya, seorang janda bekerja menyuci dan menyeterika sebagai asiten rumah tangga. Dan, tinggal di kontarakan sekat bawah rumah panggung bersama empat anak perempuannya.
Adapun Bantuan yang diberikan kepada Erlina berupa sembako beras 10 kg, gula 2 kg, minyak goreng 2 liter dan telur 1 karpet. Sedangkan alat sekolah diserahkan tas dan sepatu, serta uang tunai Rp 1 juta.
“Tak hanya itu, bantuan berupa subsidi biaya hidup bulanan juga akan diberikan untuk Siswa Sekolah Dasar sebanyak Rp 1 juta, Siswa SMP Rp 1,5 juta dan Siswa Sekolah Menengah sebesar Rp 2 juta,” sambungnya.
Diterangkan Suhendra, tujuan pendanaan bantuan guna memberikan dukungan biaya hidup yang stabil, peningkatan lingkungan belajar, dan kepedulian terhadap kesehatan fisik dan mental kepada siswa yang membutuhkan di Indonesia untuk membantu mereka menyelesaikan studinya dengan lebih baik.
“Kemudian meningkatkan prestasi akademik siswa dan meletakkan dasar bagi jalur karir masa depan mereka. Serta melalui program ini, negara dan perusahaan akan lebih mementingkan dan mendukung pendidikan,” urainya.
Lebih jauh, Suhendra mengatakan bahwa penyaringan dan evaluasi siswa melalui tim offline, kami menemukan keluarga kurang mampu perlu melakukan wawancara dan survei keluarga untuk memahami siswa guna memastikan keaslian dan permintaan mereka.
Selanjutnya, bantuan keuangan akan disalurkan langsung kepada siswa atau orang tua oleh ketua tim untuk menjamin keamanan dan transparansi dana. Hubungi siswa, orang tua, dan sekolah secara teratur untuk memahami kondisi pembelajaran dan kehidupan siswa serta memastikan penggunaan dana pendanaan secara efektif.
“Bagi mahasiswa yang berhasil menyelesaikan studinya, disediakan perencanaan karir dan bimbingan kerja lebih lanjut. Anggota tim didorong untuk menjaga hubungan jangka panjang dan kepedulian dengan siswa,” pungkas Suhendra. (SMSI Lahst)